1. Mengurangi konsumsi sumber daya
Dibandingkan dengan interlining tenunan tradisional, interlining bukan tenunan memiliki efek penghematan sumber daya yang signifikan. Proses menenun tradisional memerlukan beberapa langkah proses yang rumit seperti pemintalan dan penenunan. Proses produksi interlining non-anyaman relatif sederhana. Serat biasanya dipasang pada kain melalui proses seperti pengikatan termal, pelubangan jarum, dan lem semprot. Dengan mengurangi proses penenunan yang membosankan, lapisan interlining bukan tenunan dapat secara signifikan mengurangi konsumsi energi dan sumber daya air selama proses produksi.
2. Mengurangi limbah dan polusi
Kinerja lingkungan dari interlining bukan tenunan tidak hanya tercermin dalam konservasi sumber daya selama proses produksi, namun juga dalam kemampuan pengolahan limbahnya yang sangat baik. Kain tradisional seringkali menghasilkan sisa dan limbah dalam jumlah besar selama proses produksinya. Interlining non-anyaman dapat secara efektif mengurangi timbulan limbah produksi karena efisiensi tinggi dalam proses produksi dan penggunaan kembali bahan.
3. Gunakan bahan terbarukan
Sebagian besar bahan produksi interlining bukan tenunan dapat diperoleh dari sumber daya terbarukan. Misalnya, bahan baku serat sintetis seperti serat poliester dapat dibuat dari sampah plastik daur ulang, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sumber daya minyak bumi utama, namun juga mengurangi akumulasi sampah plastik dan memiliki manfaat lingkungan yang signifikan. Semakin banyak perusahaan tekstil yang mulai menggunakan serat poliester daur ulang untuk memproduksi lapisan interlining bukan tenunan, sehingga semakin mendorong industri tekstil untuk bergerak menuju pembangunan berkelanjutan.
4. Mengurangi polusi air dan penggunaan bahan kimia
Industri tekstil merupakan salah satu sumber utama pencemaran air global, terutama dalam proses penenunan dan pewarnaan yang menggunakan air dan pewarna kimia dalam jumlah besar. Dibandingkan dengan kain tenun tradisional, proses produksi interlining non-anyaman tidak memerlukan proses pewarnaan dan finishing, sehingga menghindari penggunaan bahan kimia dan pewarna dalam jumlah besar, yang secara langsung mengurangi pencemaran badan air dan tanah.
5. Mempromosikan penggunaan produk yang dapat terbiodegradasi
Ketika konsumen menjadi lebih sadar akan perlindungan lingkungan, permintaan akan bahan-bahan yang mudah terurai secara bertahap meningkat. Keuntungan lingkungan yang penting dari lapisan interlining bukan tenunan adalah sifat materialnya yang mudah terurai. Beberapa jenis interlining bukan tenunan diproduksi dari serat alami atau bahan yang dapat terurai secara hayati, yang dapat terurai secara alami setelah digunakan dan tidak akan menyebabkan pencemaran lingkungan dalam jangka panjang.
6. Mendukung produksi ramah lingkungan dan sertifikasi lingkungan
Banyak produsen interlining bukan tenunan mengikuti standar perlindungan lingkungan dalam proses produksinya dan telah memperoleh sertifikasi lingkungan internasional, seperti OEKO-TEX Standard 100, Global Recycle Standard (GRS), dll. Sertifikasi ini tidak hanya memastikan bahwa tidak ada zat berbahaya yang digunakan dalam produksi. proses interlining bukan tenunan, tetapi juga menjamin kemampuan daur ulang dan perlindungan lingkungan. Dengan memilih interlining bukan tenunan dengan sertifikasi lingkungan, produsen pakaian dapat lebih memenuhi persyaratan konsumen akan perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, serta meningkatkan daya saing pasar produk mereka.